Jika DC-Comics punya Justice League, Marvel punya The Avengers, maka Zoid Comics punya Laskar METEOR. Apa itu Laskar METEOR? Apa hubungannya dengan Laskar Pelangi? Apa mereka masih tetanggaan atau sodaraan? Bukan. Bukan. Beda lagi ceritanya. Laskar METEOR adalah kelompok superhero Indonesia dari komik yang dibuat oleh Fery Ferdiansyah, Founder dari Zoid Comics.
Merancang sebuah kelompok superhero ala DC/Marvel dan mewujudkannya dalam satu universe bersama bukanlah satu hal yang mudah.
Kenapa? Yang pertama seorang kreator harus betul-betul memikirkan aspek kekuatan dan kelemahan masing-masing hero. Karena bagaimana pun yang akan dijadikan highlight-nya adalah soal kerja sama antar hero. Jika salah satu hero terlalu kuat dan proses kerja sama tidak terjadi, maka sekumpulan superhero ‘sisanya itu’ hanya akan menjadi sidekick yang menuh-menuhin halaman.
Hal lain yang harus diperhatikan adalah soal drama.
Loh, ini kan kita mau bikin soal superhero, ngapain harus bahas-membahas drama segala? Dalam teknik penulisan fiksi, justru bagian drama inilah yang paling penting. Nggak perduli genrenya apa, nggak perduli konfliknya apa, pokoknya harus ada dramanya.
Karena drama inilah yang mampu mengaduk-aduk emosi audience dan dapat menghasilkan engagement dengan karakter fiksi yang disajikan. Kalau engagement-nya sudah tercipta, maka mau diapain aja tuh karakter – fans mah bakalan manut aja.
Khusus soal drama-dramaan, saya sudah pernah membahasnya di sini: Selling The Drama
Sebagai seorang kreator sekaligus founder Zoid Comics, Fery Ferdiansyah sepertinya sadar betul jika kedua unsur tersebut adalah unsur terpenting dalam proses pembuatan cerita. Sehingga meski dibuat dalam waktu relatif singkat, seluruh anggota Laskar METEOR diberi porsi yang cukup baik dari segi kekuatan dan drama.
Hasilnya masing-masing anggota memiliki sifat dan karakterisasi yang unik. Kebayang dong kalau seluruh perbedaan itu disatukan, pastinya akan menjadi kombinasi unik yang menyenangkan. Okelah, memang komposisi Laskar METEOR belum sedahsyat timnya Marvel/DC. Cacian, makian dan cibiran juga mungkin akan berhamburan dari berbagai sudut. But so what?
Sekali lagi saya tegaskan, membangun sebuah kelompok super hero itu nggak mudah. Justice League dan The Avengers membutuhkan waktu puluhan tahun untuk dapat menghasilkan performa terbaiknya. Jika dilihat dari umur Laskar METEOR yang baru dirilis pada tahun 2015 silam (saat artikel ini ditulis artinya baru 2 tahun-an bro!), saya rasa apa yang telah dilakukan oleh Fery Ferdiansyah merupakan salah satu pencapaian yang luar biasa.
Bisa dibilang Laskar METEOR merupakan prototype awal untuk genre kelompok superhero Indonesia. Jadi mikir-mikir, apa jadinya kalau Kiky Si Kancil kesasar ke universenya Laskar Meteor, hahaha. Jadi ngelantur. Oke, sekarang kita akan coba bahas sedikit mengenai para personil boyband eh… para personil Laskar METEOR. Ini dia!
Lancah Maung
Kang Cahya seorang pemuda desa yang lumpuh dari pinggang ke bawah. Tapi hidupnya berubah ketika ia bersimbiosis dengan seekor laba-laba tarantula raksasa mutan dari planet lain yang membuatnya bisa menjadi superhero bernama Lancah-Maung. Di episode 2 namanya dipersingkat menjadi LaMaung. Sifatnya cukup lucu dan kocak.
Xerenada
Lola, seorang gadis SMA yang galau, karena ditinggal mati pacarnya. Hanya biola ‘peninggalan’ pacarnyalah yang selalu menemaninya. Dan anehnya, musik yang keluar dari biola itu bisa mewujudkan sosok yang diimajinasikannya seperti monster, superhero, dsb. Keren kan? Dengan musik itulah Lola menjadi pahlawan yang dijuluki si Xerenada.
Javara & Zeteor
Zeteor, sesosok makhluk misterius, mengaku sebagai pemburu buronan angkasa. Datang ke bumi untuk mencari dan menangkap para napi yang kabur dari penjara galaksi lain. Dia dipersenjatai dengan lengan api dan lengan es. Dialah yang membentuk Laskar METEOR, kelompok superhero, untuk membantunya. Sedangkan untuk Javara sendiri adalah seorang pemuda yang jago berkelahi dan mengenakan pakaian super. Belum jelas sih apa kekuatannya. Yang pasti dia mampu berkelahi dengan dengan senjata sebilah pisau daging dan pisau pemotong rumput.
Zato
Zato adalah seorang anak kecil bernama Satya, yang mendapatkan helm ajaib dari luar angkasa yang membuatnya bisa berkomunikasi dengan hewan. Ia bertugas bersama-sama dengan Zeteor untuk menangkap para alien jahat.
Pixeleon
Boi anak muda kerjaannya di depan laptop. Selain karena pekerjaannya sebagai designer grafis serabutan, diapun penggemar game. Suatu hari ledakan meteor yang jatuh di rumahnya membuat dia ‘mati’.... dan hidup lagi sebagai Pixeleon alias Pixel Chameleon. Tubuhnya bisa berubah-ubah dalam bentuk pixel-pixel komputer. Komik PIXELEON #1 sempat dianugerahi Pakoban (Pasar Komik Bandung) Award 2015 sebagai the most Outstanding Alternative Comic.
Komet
Anggota Laskar Meteor yang terkuat (menurut saya) adalah Komet. Dia adalah seorang pemuda keturunan alien yang tangannya terbuat dari batu dan sangat kuat.
Khusus untuk Komet, saya acungi jempol untuk proses pembuatan dramanya. Memikirkan soal kekuatan karakter superhero itu mudah, tapi memikirkan korelasinya dengan unsur tanggung jawab, dan sedikit bumbu drama itu satu hal yang lain lagi.
Komet hidup penuh penderitaan karena ditolak oleh orang-orang karena ‘kelainan’ pada tubuhnya. Belakangan Komet mengetahui bahwa ayahnya adalah seorang alien dari galaksi lain yang ingin menginvasi bumi dan telah mempersiapkan si Komet untuk menuntaskan rencananya. Komet harus memilih, mengikuti takdirnya bersatu dengan ayahnya, atau membela manusia yang telah menyakitinya.
Salut banget sama Fery Ferdiansyah yang berhasil merampungkan Laskar Meteor Generasi #1 nya hanya dalam waktu 2 tahunan. Laskar Meteor telah menjadi langkah awal yang luar biasa bagi industri komik Indonesia khususnya genre super hero. Oh ya, bagi anda yang penasaran ingin membeli karya studio silahkan kontak langsung fanpage Zoid Comics.
FB Zoid Comics https://www.facebook.com/KaozoidSuperhero/
Laskar METEOR www.LaskarMETEOR.blogspot.com
Fery Ferdiansyah www.YouTube.com/ZoidFery
No comments:
Post a Comment